Nasihat Patah Hati

Pontianak. 00:46. 05072018.

Hidup itu kadang lucu sekali memang.

Atau mungkin memang tidak lucu, saya saja yang menertawainya, karena lelah, karena sedih, atau karena bahagia.

Raindrops keep falling on my head

but that doesn’t mean my eyes will soon be turning red

crying’s not for me cause

i’m never gonna stop the rain by complaining (BJ Thomas)

Beberapa minggu yang lalu… rasanya lebih berat dari biasanya. Biasalah, perihal patah hati.

Saya jatuh cinta kilat pada orang yang lama tidak saya temui. Namanya juga jatuh cinta, banyak sakitnya, kecuali kalau ‘bangun cinta’, mungkin banyak hikmahnya. Saya juga kurang tau, ini istilah ustadz-ustadz pelopor gerakan menikah muda. Yang saya tau tentang cinta ya barulah tentang keinginan kita berbuat baik, cinta pada hidup maka kita ingin berbuat baik untuk hari akhir, cinta pada manusia maka kita tak ingin manusia itu sedih, cinta pada penghuni bumi ya menjadikan kita memelihara dan menjaganya sebaik-baiknya.

Cintailah penghuni bumi agar penghuni langit mencintaimu.

Jatuh cintanya kilat karena patah hatinya pun datang seperti kilat. Bzzzttt~ langsung seperti ada lubang sedikit. Kalau sedang ada yang dikerjakan ya lubangnya ndak terasa, biasa saja, karena katanya jangan terlalu gila mengejar apapun yang bukan berujung pada surga. Baik yaaa yang bikin kutipan seperti itu. Tapi kalau sedang berjeda, terkenang lagi, sedih lagi deh.

Keesokan hari setelah momen retaknya hati, saya menghadiri rapat bersama bapak-bapak pejabat. Entah berkelakar, entah memang benar, salah satu berkata, “Ayo coba lurah-lurah ini seperti Mbak Ayu, ceria dan semangat.” Saya ya senang dibilang kayak gitu. Alhamdulillaah ‘ala kulli haal kalau bisa menularkan semangat baik. Tapi kemudian saya termenung, ini lagi sedih loh saya Pak, merasa useless (lebih enak pakai kata useless kan daripada tak berguna, lah bikin orang yang disayang bahagia aja gak bisa kan sedih rasanya). Kok ya malah dibilang lagi semangat-semangatnya. Tapi yaudahlah, mungkin Allah maunya saya semangat, maka dikasi ijin saya terlihat semangat. Saya juga berupaya tidak berpura-pura bahagia. πŸ’›

Di saat berkabung seperti itu, ajaibnya justru ada 2 manusia yang minta nasehat saya dalam mengobati patah hatinya. Waduh. Ini gimana ya, apa sebenarnya manajemen patah hati saya sudah shahih sehingga cepat sembuhnya? Atau saya terlihat memang bahagia selalu? Atau ini cara dari Yang Maha Kuasa untuk menyembuhkan saya? Atau atau atau sesederhana Ar Rahman ini begitu menyayangi saya dengan menutupi aib dan sedih?

Bukan kali pertama, orang patah hati mendatangi saya. Beberapa tahun lalu bahkan saya menjadi semacam spesialis lagu-lagu patah hati untuk didengarkan. Ada playlist yang isinya lagu yang bikin kita malas terkena matahari seperi Frau-Mesin Penenun Hujan, hingga seperti Boyz II Men yang nangis nangis Pada Ujung Jalan. 😰

Sejak Nenek saya meninggal, saya berani sumpah, aduhay tak ada apa-apanya lah patah hati yang sudah berkali-kali karena asmara itu dibandingkan dengan kesedihan ditinggalkan selamanya di dunia (dan semoga Allah berkenan pertemukan kita kembali di akhirat ya, Nek). Di saat itu saya sadar, betapa dunia memang fana.

Eh iya tadi kan sebenarnya mau cerita tentang nasehat patah hati. Jadi ya saya berikan adek-adek manis baik hati ini nasehat yang sebenarnya adalah kebutuhan saya. Kalimat-kalimat yang harusnya saya ucapkan di depan kaca, supaya memantul kepada saya. Kalimat bahwa takpapa menangis, tapi tau kapan berhentinya. Kalimat supaya diri bangkit lagi, jangan merasa jelek, menjelmalah menjadi sebaik-baiknya versi dirimu selalu, termasuk versi patah hati yang terbaik. 😊

Enak juga ya curhat tengah malam begini. Sekalian deh untuk yang sudah baca sampai ujung ini, minta doanya supaya kita selalu dikuatkan atas ujian apapun. Minta doa supaya kita selalu sadar bahwa kesedihan yang diberi Allah selalu secukupnya, supaya kita kuat, bukan cuma meratap. Bukankah Allah sayang orang yang kuat?

Sudah didoakan? Makasi banyak yaaa.

Alhamdulillaaah. Alhamdulillaah ‘ala kulli haaal.

*psssst ini bukan pertama kalinya saya berniat bikin tulisan patah hati, tapi selalu tersinpan di draft, karena ya seringkali gengsi, sekalinya nekat nulis dadakan kok ya malah jadi, langsung upload. Semoga bermanfaat.

*sepanjang menulis ada playlist lagu Tulus. Mantapancing mania bgd ini orang ya, mashaAllah liriknya naik turun. πŸ’›

Leave a comment